Sunday 22 July 2012

[Editorial] Kelemahan Besar 'Big 3' Agensi Korea

(Yang Hyun-suk, Lee Soo-man, Park Jin-young)


Penggemar artis-artis Korea pasti mengenal nama agensi seperti SM, YG, dan JYP Entertainment. SM, YG, dan JYP Entertainment adalah Big 3 Agencies di Korea. Artis-artis dari agensi mengalir tiada henti memasuki industri hiburan Korea. Siapa yang tak mengenal Super Junior, BoA, TVXQ, Girls Generation, Kangta, SHINeedan SNSD? Mereka adalah penyanyi yang dihasilkan oleh SM Entertainment. Ada lagi 2AM, 2PM, Wonder Girls, Miss A, dan Joo yang dihasilkan JYP Entertainment. BigBang, 2NE1, Gummy, Seven, Psy, dan Tablo dihasilkan oleh YG Entertainment.

Nama-nama di atas adalah nama-nama yang sudah mendunia dan memiliki kemampuan vokal yang tidak diragukan lagi. Namun, minggu ini muncul ulasan menarik dari Star Today, sebuah media cetak di Korea yang membahas kelemahan Big 3 Agencies ini. Yuk, kita simak ulasan mereka...


SM Entertainment, JYP Entertainment, dan YG Entertainment disebut agensi 'Big 3' di Korea Selatan. Dengan perencanaan jangka panjang, biaya besar, dan pemasaran yang efektif, mereka memiliki tempat yang bagus di industri musik. Namun, mereka tetap memiliki kelemahan yang tidak bisa dihindari.

Dimulai dari SM Entertainment yang kelemahannya terletak pada sistemnya yang kaku. Setelah merilis grup idola pria H.O.T, SM Entertainment berfokus pada idola yang 'wow' yang bisa memikat penggemar. Meskipun secara sistematis dibangun atas dasar imej idola, tren musik luar negeri, gaya yang bagus, dan publisitas besar, sistem SM Entertainment tetap rapuh pada '1% yang tidak dapat diperkirakan'. Alasannya adalah hanya sekedar memiliki 'ramuan rahasia dan kalimat magis' bukan tentu pasti menghasilkan lagu yang hit.

Contohnya adalah grup boyband terbaru, EXO. Penampilan indah, talenta hebat, publisitas 100 hari sebelum debut besar EXO, lirik yang cocok untuk remaja, dan musik dalam skala besar, grup ini memiliki segala hal yang dibutuhkan untuk sukses. Namun, ternyata hasilnya belum sesuai dengan harapan.

Yang cukup mengejutkan, alasan mereka tidak sukses adalah karena mereka memliki hal-hal ideal yang menghasilkan evaluasi bahwa EXO tidak cocok di antara grup idol yang biasa-biasa saja. Memiliki 'ke-khas-an' dapat membuat grup itu kehilangan keunikannya. Inilah contoh 'investasi besar' SM Entertainment dapat menghalangi kesuksesan artisnya sendiri, karena semakin besar investasinya, semakin besar tekanan untuk menghasilkan pendapatan. Hal ini cocok dengan kalimat 'Bukan yang disebut kuat yang bertahan, tapi yang bertahanlah yang disebut kuat'. Dengan pengecualian BoA, tidak ada artis yang dapat disebut 'kuat'.

Di tempat lain, kelemahan terbesar JYP adalah pada CEO-nya sendiri, Park Jin Young. Cap lagu Park Jin Young yang 'simple namun menarik' adalah alasan mengapa Wonder Girls, 2PM, Miss A, dan yang lainnya bisa dikatakan merepresentasikan K-Pop. Seluruh lagu grup-grup ini adalah hasil buatannya. Meskipun beredar rumor bahwa lagu-lagu Park Jin Young dipilih meskipun berlawanan dengan lagu-lagu yang tim A&R telah susun, mereka tidak bisa menyangkal fakta bahwa paling tidak sedikitnya ada tiga agensi artis yang sama sekali belum menggunakan lagu selain lagu buatan Park Jin Young.

Secara musikal masalah terbesar adalah karena lagu-lagu diproduksi hanya oleh satu orang saja, lagu-lagu itu bisa dikatakan mirip. Bahkan sekalipun Wooyoung 2PM, yang secara individual muncul sebagai solo, orang-orang tidak bisa menyangkal lagu terbaru ciptaan Wooyoung untuk 2PM memiliki kemiripan dengan lagu ciptaan Park Jin Young.

Meskipun hal ini bisa dilihat sebagai 'arah perusahaan', hal ini secara tidak sengaja bisa 'melumpuhkan' grup-grup idol yang selalu mencari imej-imej baru yang menarik untuk penonton. Dalam kenyataannya, grup idol veteran Wonder Girls, belum mampu melepaskan konsep retro yang mereka ciptakan melalui lagu-lagu Tell Me, So Hot,
dan Nobody.

Pada akhirnya namun bukan yang terakhir, kelemahan terbesar YG Entertainment dapat dilihat dari sistem komunikasi mereka yang sangat tertutup. Hal ini tercermin pada hubungan mereka dengan stasiun-stasiun televisi. YG Entertainment memlliki hubungan yang kuat dengan SBS dibandingkan hubungan YG Entertainment dengan KBS dan MBC. Debut panggung dan penampilan terbaru di Inkigayo milik SBS selalu menjadi prioritas di grup idol seperti BigBang dan 2NE1. Sebagai hasilnya, KBS dan MBC dapat dikatakan diabaikan.

Ketika masalah ini berkembang dari hanya sekedar masalah proram musik, menjadi diskriminasi semua program variety dan hiburan, stasiun-stasiun lain selain SBS mengalami kesulitan menjalin relasi dengan YG Entertainment. Pada kenyataannya SBS secara eksklusif menikmati penampilan-penampilan artis-artis YG Entertainment. Selama kemunculan kembali BigBang, SBS mengatur satu jam program khusus untuk BigBang, yang juga tampil dalam kebanyakan program variety seperti Healing Camp, Running Man,
dan You&I.

Masalah ini bukan hanya dengan stasiun televisi, tapi juga dengan koran, majalah, dan media lainnya. Ini mungkin bukan masalah bagi artis-artis yang sudah mencapai level kesuksesan tertentu, tapi tidak demikian halnya pada artis-artis baru. Masalah negatif kecil yang dikarenakan tidak 'bersekutu', dapat menjadi masalah fatal pada artis mendatang.

Masalah signifikan lainnya adalah YG Entertainment sangat bergantung pada satu artisnya, BigBang. Pada tahun 2010, BigBang menyumbangkan 70,1% total penjualan YG Entertainment. Hal ini dapat berarti YG Entertainment lebih memperhatikan BigBang dibandingkan artis-artis lainnya. Tapi hal ini juga bisa menjadi masalah, bila suatu saat BigBang ada masalah, seluruh YG Entertainment dalam kondisi bahaya.


Ini ulasan dari Star Today. Apakah readers punya pendapat lain? Silakan berkomentar sekiranya ada pendapat lain ^^

No comments:

Post a Comment